Assalamualaikum wr.wb
Hidroponik merupakan budidaya tanaman yang menggunakan air (Tanpa Tanah)
Hydroponik sebagai metode bercocok tanam yang masih bisa dikatakan baru memberikan solusi untuk minimnya lahan pertanian saat ini. Karena dengan bercocok tanam menggunakan metode Hidroponik kita dapat menanam dimana saja, seperti dirumah, di pagar, tembok bahkan di atap rumah sekalipun. Selain itu juga dengan bercocok tanam metode Hidroponik, kita dapat memastikan sendiri kualitas tanaman/sayuran yang kita makan.
(sumber foto: pribadi)
Sudah lama blog ini saya buat namun baru kali ini memiliki kesempatan untuk membuat artikel untuk mengisi blog ini. Tujuna dari pembuatan blog ini tidak lain untuk berbagi pengalaman saya mengenai bercocok tanam khususnya Hidroponik.
Ketertarikan saya mengenai Hidroponik sudah cuku lama hingga pada satu waktu tepatnya tanggal 27 April 2014 saya berkesempatan mengikuti pelatihan Hidroponik di Surabaya yang diselenggarkan oleh Komunitas Hidroponik Surabaya (KHS) (facebook KHS) yang pematerinya saat itu adalah Bapak Heru Agus Hendra (PakTaniHydrofarm).
Saat ini saya berdomisili di Malang dan menjadi anggo hidroponik di Komunitas Hidroponik Malang (HIMA) (facebook HIMA)
(sumber foto: pribadi)
Disini saya mencoba untuk menjelaskan Dasar-dasar Hidroponik yang saya ambil dari slide presentasi yang pernah disampaikan oleh PakTaniHydrofarm. Untuk Slide (PowerPoint) aslinya akan saya sertakan dibawah bagi yang ingin mengunduh (download).
1. Apa Itu Hidroponik???
2. Kenapa Harus Hidroponik???Hidroponik (Hydroponic) berasal dari bahasa Yunai yaitu Hydro (yang berarti air) dan Ponos (yang berartu daya) Sehingga Hidroponik merupakan bududaya tanaman yang menggunakan daya air (tanpa tanah).Hidroponik dikembangkan pertama kali di Amerika pada tahun 1900-an dan masuk ke Indonesia sekitar tahun 19800-an
Kita ketahui semakin hari zaman terus berubah, cara berfikir masyarakatpun semakin berkembang dan kesadaran akan mengkonsumsi sayuran yang sehatpun terus meningkat. Sementara lahan sebagai media untuk bercocok tanam semakin berkurang karena jumlah penduduk yang terus bertambah dan pembangunan dimana-mana yang tentunya mengurangi lahan pertanian.
Hydroponik sebagai metode bercocok tanam yang masih bisa dikatakan baru memberikan solusi untuk minimnya lahan pertanian saat ini. Karena dengan bercocok tanam menggunakan metode Hidroponik kita dapat menanam dimana saja, seperti dirumah, di pagar, tembok bahkan di atap rumah sekalipun. Selain itu juga dengan bercocok tanam metode Hidroponik ini kita dapat memastikan sendiri kualitas tanaman yang kita makan.
a. Dapat Menghemat tempat
Seperti yang diuraikan sebelumnya pertanian konvensional membutuhkan tanah/lahan yang besar untuk menanam berbeda jauh dengan hidroponik dapat diterpakan dimana saja seperti di halaman rumah, di pagar rumah, di tembok, di atap dan lain sebagaiinya. Kita dapat menggunakan Paralon, Talang Air, Bak(baskom), dlsby sebagai media/tempat menanam.Semisal dengan menggunkan paralon kita dapat menanam dengan cara bertingkat (horizontal) maupun vertikal. Tentunya ini sangat-sangat-sangat menghemat tempat.
Hidroponik Bersusun (horizontal) menggunakan paralon
(sumber gambar: facebook.com)
Hidroponik Verikal (Verticultur) dengan paralon
(sumber foto:facebook.com)
b. Hidroponik Dapat Meminimalkan Masalah yang Berhubungan Dengan Pertanian
- Dengan hidroponik kita bisa meminimalisir masalah penyakit pada tanaman, karena banyak terdapat penyakit yang berasal dari tanah.
- Tidak ada gulma dan tumbuhan pengganggu yang dapat mencuri persediaan makanan/nutrisi.
- Tidak pelu berpanas-panasan (memacul/mencangkul atau kegiatan lain yang biasa dilakukan pada pertanian konvensional)
- Menghemat air/nutrisi/pupuk. Pada pertanian konvensional air yang kita siram akan terus turun dan meresap kedalam tanah (akhirnya hilang) sedangkan dengan hidroponik air/nutrisi/pupuk di tampung dalam bak/tandon penampungan.
- Nutrisi atau pupuk tanaman dapat diatur. Karena nutrisi hidroponik yang berbentuk larutan sehingga mudah untuk melakukan pengontrolan.
Pada siste Hidroponik terdapat dua Teknik Utama yaitu:(a)Teknik Larutan Statsis/Tetap seperi sistem Wick (sumbu), sitem Floating (rakit apung) dll.(b)Teknik Larutan Alir seperti NFT (Nutrient Film Technique), Aeroponics, Fertigasi dll.
a. Sistem Wick, klik disini
b. Sistem Floating (Rakit Apung), klik disini
c. Sistem NFT, klik disini
d. Sistem Fertigasi, klik disini
e. Sistem Aeroponicks, klik disini
f. Sistem Guyur Ponik, klik disini
Ada berbagai bahan Inert (media tanam yang tidak menyediakan unsur hara) yang dapat digunakan untuk mendukung akar tanaman dalam hidroponik.Organik: Arang Sekam, Cocopeat, Serbuk Kayu, Akar Pakis, Vermikulit, dll.Anorganik: Spons, Perlite, Clay Granular, Rockwool, Kerikil Pasir, Batu Bata, Batu Apung, Kerikil Zeolit, Hydroton, dll.
a. Arang Sekam, klik disinib. Cocopeat, klik disinic. Rockwool, klik disinid. Hydroton, klik disini
6. Nurisi Hidroponik
Nurisi Hidroponik mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman yang berupa hara:(a) Makro element:Nirogen (N), Kalsium (Ca), Fospor (F), Magnesium (Mg), Sulfur (S).(b) Mikro element:Besi (Fe), Boron (B), Mangan (Mn), Kopper (Cu), Malibdenum (NaMo). Adapun H, C dan O didapat dari Udara dan Air
(sumber gambar: tokopedia.com) Nutrisi Hidroponik yang beredar dipasarn terdiri dari Larutan Stok A dan Larutan Stok B, atau biasa disebut Larutan AB Mix (dijual sudah dalam satu paket A dan B). Selebihnya tentang Larutan AB Mix klik disini.
Alat untuk mengukur kadar larutan (kepekatan) Nutrisi Hidroponik disebut TDS Meter
dan satuannya disebut PPM (part per million).
(sumber gambar: hidroponikstore.com) |
a. Tingkat Keasaman (pH)Tingkat Keasaman larutan atau biasa disebut pH (power of Hydrogen). Rentang pH ideal untuk tanaman hisroponik adalah antara 5,5 hingga 6,5.
(sumber gambar: denmas-kenthus.blogspot.com) |
Bgaiamana tingkatn pH mempengaruhi pertumbuhan tanaman?- pH dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara- pH dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi oleh akar tanaman- Nilai pH di atas 7,5 menyebabkan ion besi, mangan, tembaga, seng, dan boron menjadi kurang tersedia bagi tanaman.- Nilai pH dibawah 6 menyebabkan kelarutan asam fosfat, kalsium dan magnesium sedikit kurang tersedia.- Nilai pH antara 3-5 dan suhu di antara 26O C menyebabkan perkembangan penyakit jamur dan busuk pada akar (berlumut).
Alat Untuk mengukur pH disebut pH meter.
(sumber gambar: id.aliexpress.com) |
File presentasi (Power Point) PakTaniHydrofarm dapat di unduh/download disini (4shared)
Kritik dan saran melaui facebook aja yah :)
Sumber Rujukan :
- www.facebook.com
- Materi Hidroponik.ppt (Power Point) oleh PakTaniHydrofarm (download disini [4shared])
Ucapan Terimakasih :
- Allah SWT
- Nabi Muhammad SAW
- Kedua Orang Tua
- Komunitas Hidroponik Malang (HIMA)
- Komunitas Hidroponik Surabaya (KHS)
- Bapak Heru Agus Hendra (PakTaniHydrofarm)
mas kalau mau belajar hidroponik di malang dimana ya?
BalasHapusHai Maya Maharani...
HapusUntuk di Malang bisa bergabung dengan Komunitas Hidoponik Malang (HIMA) di Facebook : https://www.facebook.com/groups/hidroponikmalang/
Setiap minggunya HIMA juga memiliki stand pameran di Lapangan Rampal, Kelojen, Malang
Terimaksih
Makasih sudah berbagi ilmu. bermanfaat sekali.
BalasHapus